Minggu, 18 Oktober 2015

Perang suksesi takhta Spanyol, Perang perebutan Takhta terburuk yang pernah ada.

Perang Penerus Takhta Spanyol

Charles II, Raja keturunan Habsburg terakhir
          Perang Penerus takhta Spanyol/ Perang Suksesi Spanyol adalah sebuah konflik besar di Eropa pada awal abad ke-18, ditandai dengan kematian di 1700 dari Raja Spanyol-Habsburg, Charles II, yang mandul dan tidak punya anak. Dia telah memerinta Kekaisaran
besar yang aktif yang wilayahnya sudah mendominasi dunia, dan pertanyaan mengenai siapa yang akan meneruskannya telah menjadi masalah penguasa-penguasa di seluruh penjuruh Eropa, Untuk menyelesaikan masalah ini, Kekaisaran menyediakan kandidat kuat dari Perancis (House of Bourbon/ Bangsawan Bourbon), Austria (House of Habsburg/ Bangsawan Habsburg), dan Bavaria (House of Wittelsbach) yang gagal, dan di kasur kematiannya Charles II menyelesaikan masalah dengan memberikan semua peninggalan Spanyol kepada Philip, Adipati

Senin, 12 Oktober 2015

Perang Perancis-Prussia, awal kebangkitan Jerman.

Perang Perancis-Prussia, 1870.
Pertempuran Sedan, Perancis kalah mutlak terhadap Jerman yang menyebabkan Kaisar Napoleon III ditangkap


          Perang Jerman-Perancis atau Perang Perancis-Jerman atau ((German: Deutsch-
Otto von Bismarck,
Kanselir Jerman saat itu. 
Französischer Krieg, lit. German-French War, French: Guerre franco-allemande, lit. Franco-German War)),sering juga disebut sebagai Perang 1870 (19 July 1870 – 10 May 1871), adalah Konflik anatara Kekaisaran Kedua Perancis dengan Konfederasi Jerman Utara yang dipimpin oleh Kerajaan Prussia. Konflik dilandasi karena ambisi Prussia untuk menciptakan kesatuan jerman. Kanselir Prussia, Otto von Bismarck berencana untuk memprovokasi perancis agar menyerang terlebih dahulu, supaya Jerman mendapat alasan untuk membuat aliansi dengan  negara-negara di Selatan Jerman seperti Baden, Wurttemberg, Bavaria, dan Hesse-Darmstadt menjadi menjadi Aliansi yang besar yang disebut Konfederasi Jerman Utara yang didominasi oleh Kerajaan Prussia.

Selasa, 08 April 2014

10 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia

Penerbangan yang nyaman, pelayanan yang ramah dan menyenangkan membuat maskapai disukai para penumpang. Maskapai yang memberikan pelayanan yang lebih meskipun pada kelas ekonomi membuat penumpang merasa seperti terbang dengan pesawat pribadi. Pelayanan yang lebih (full service) memang sangat dibutuhkan penumpang. Namun untuk menikmatinya penumpang harus merogoh kocek agak dalam. Hal ini berbeda jika Anda menggunakan maskapai yang bukan full service.

Kebanyakan maskapai dengan full service mempunyai rute jarak jauh. Rute internasional antar negara, bahkan antar benua dengan transit di bandara negara lain sebelum rute tujuan berakhir. Namun demikian, tak jarang rute jarak pendek yang hanya satu jam atau kurang juga bisa kita temui maskapai pada kelas ini. Penundaan penerbangan (delayed) juga jarang ditemukan pada kelas ini. Jika memang terpaksa ada, kompensasi pada penumpang juga sebanding dengan kerugian yang diderita penumpang.

10 Maskapai Penerbangan Terburuk di Dunia

Mengenai hilangnya Pesawat dari Malaysian Airlines, saya semalam memikirkan kalau saya akan mengurutkan kedalam daftar Maskapai Penerbangan terburuk di dunia. Tidak hanya delayed saja yang membuat perjalanan dengan pesawat seperti mimpi buruk. Pelayanan pramugari yang tidak ramah, makanan yang tidak enak, kursi dalam pesawat yang sempit, serta kabin yang kecil juga bisa membuat perjalanan Anda melalui jalur udara menjadi membosankan. Apa lagi jika Anda menumpang kelas ekonomi. Meskipun di kelas ekonomi, seharusnya layanan di pesawat tidaklah seburuk pada layanan jalur darat atau laut. Karena bagaimanapun faktor kenyamanan dan keamanan penumpang harus tetap menjadi yang terdepan dalam pelayanan.

Dikutip dari Business Insider (17/05/2013) berdasarkan data dari Skytrax, melansir 20 maskapai penerbangan yang terburuk di dunia (The 20 Worst Airlines In The World). Penilaian oleh Skytrax berdasarkan in flight skor pengalaman rata-rata peringkat untuk kenyamanan kursi, hiburan dalam penerbangan, kebersihan kabin dan kondisi, kualitas makanan yang disajikan, efisiensi pelayanan, dan ulasan penumpang. Kedua puluh maskapai tersebut melayani penerbangan pada kelas ekonomi. Namun dari 20 maskapai tersebut saya ambil 10 maskapai yang terburuk saja, berikut informasinya.