Cina adalah negara yang paling getol mendorong perubahan itu. Cina
memiliki pendapatan ekonomi terbesar kedua di muka Bumi. Level
pertumbuhan ekonomi Cina diproyeksikan melampaui Amerika pada 2016.
Bahkan salah satu ekonom memprediksi perekonomian Cina akan tiga kali
lebih besar dari ekonomi Amerika pada 2040.
Jadi, para
pemimpin di Beijing sedang duduk di sana dan bertanya-tanya, mengapa
dolar Amerika harus terus-menerus begitu digdaya jika perekonomian Cina
bakal segera menjadi nomor satu di planet ini?
Selama
beberapa tahun terakhir Cina dan negara-negara berkembang lainnya,
seperti Rusia, diam-diam membuat kesepakatan untuk menjauh dari dolar
Amerika dalam perdagangan internasional. Supremasi dolar nyatanya tidak
setangguh seperti yang dipercayai kebanyakan orang Amerika.
Berikut ini 10 alasan mengapa kejayaan dolar Amerika sebagai mata uang dunia akan segera berakhir.
#1 Cina dan Jepang Singkirkan Dolar
Beberapa
bulan lalu perekonomian terbesar kedua di dunia (Cina) dan ekonomi
terbesar ketiga di Bumi (Jepang) mencapai kesepakatan yang akan
mempromosikan penggunaan mata uang mereka sendiri (bukan dolar) dalam
perdagangan satu sama lain.
Hal tersebut kesepakatan yang
sangat penting, dan sama sekali diabaikan media Amerika. Seperti yang
dilaporkan BBC, Cina dan Jepang mengumumkan rencana mempromosikan
pertukaran langsung dari mata uang mereka. Ini sebagai upaya untuk
memotong biaya bagi perusahaan dan meningkatkan perdagangan bilateral.
Kesepakatan
itu akan memungkinkan perusahaan kedua negara langsung mengubah mata
uang Cina dan Jepang. Saat ini bisnis di kedua negara perlu membeli
dolar AS sebelum mengonversi ke mata uang yang diinginkan, sehingga
menambahkan biaya ekstra.
#2 Rencana BRICs Menggunakan Mata Uang Sendiri
Kelompok
BRICs, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika
Selatan, terus unjuk gigi. Perjanjian baru ini akan mempromosikan
penggunaan mata uang nasional mereka sendiri ketimbang dolar Amerika
dalam perdagangan dengan satu sama.
Berita yang dikutip
dari media di India menyebutkan, kelima negara berkembang utama BRICs
mendorong momentum ekonomi yang lebih besar untuk kelompok mereka dengan
menandatangani dua pakta untuk memajukan perdagangan intra-BRICs pada
pertemuan puncak ke-4 pemimpin mereka di Jakarta beberapa waktu lalu.
Para
peneken perjanjian diharapkan meningkatkan perdagangan antarnegara
BRICs yang telah tumbuh pada tingkat 28 persen selama beberapa tahun
terakhir. Namun nilai perdagangan setara US$ 230 miliar itu tetap jauh
di bawah potensi dari kelima pusat kekuatan ekonomi.
#3 Perjanjian Mata Uang Russia dan China
Rusia
dan Cina telah menggunakan mata uang nasional sendiri dalam perdagangan
satu sama lain selama lebih dari satu tahun. Para pemimpin Rusia dan
Cina sangat menganjurkan pembentukan mata uang global baru untuk
beberapa tahun. Kedua negara tampaknya bertekad menghancurkan kekuatan
dolar AS dalam perdagangan internasional.
#4 Naiknya Penggunaan Yuan di Afrika
Siapa
mitra dagang terbesar Afrika? Amerika Serikat? Bukan. Tiga tahun lalu
Cina menjadi mitra dagang terbesar Afrika. Cina kini agresif berusaha
memperluas penggunaan yuan atau renmimbi, mata uang Cina, di Benua
Hitam.
Sebuah laporan dari bank terbesar di Afrika,
Standard Bank, baru-baru ini menyatakan, »Kami berharap setidaknya US$
100 miliar (sekitar 768 miliar yuan) pada perdagangan Sino-Afrika, yang
harus diselesaikan dalam renmimbi pada tahun 2015."
Cina
tampaknya benar-benar bertekad mengubah cara perdagangan internasional.
Pada titik ini sekitar 70.000 perusahaan Cina memakai mata uang Cina
dalam transaksi lintas batas.
#5 Kesepakatan Cina-Uni Emirat Arab
Cina
dan Uni Emirat Arab sepakat menggusur dolar dan menggunakan mata uang
mereka sendiri dalam transaksi minyak satu sama lain. UAE memang pemain
kecil, tapi ini jelas sebuah ancaman bagi sistem petrodolar. Apa yang
akan terjadi petrodolar jika negara produsen minyak lainnya di Timur
Tengah menyusul?
#6 Iran
Iran menjadi salah satu
negara yang paling agresif menjauhi dolar Amerika dalam perdagangan
internasional. Sebagai contoh, India akan menggunakan emas untuk membeli
minyak dari Iran.
Ketegangan antara Amerika dan Iran tidak
mungkin tuntas dalam waktu dekat. Iran kemungkinan bakal terus
melancarkan aksi yang bisa menekan Amerika Serikat dalam dunia keuangan.
#7 Kerja Sama Cina-Arab Saudi
Siapa
importir minyak dari Arab Saudi paling banyak? Bukan Amerika Serikat,
tentunya, tapi Cina. Negeri Panda mengimpor 1,39 juta barel minyak per
hari dari Arab Saudi pada Februari, naik 39 persen dari tahun
sebelumnya.
Arab Saudi dan Cina bekerja sama membangun
sebuah kilang minyak besar baru di Arab Saudi. Para pemimpin dari kedua
negara telah bekerja untuk agresif memperluas perdagangan antara kedua
negara.
Berapa lama Arab Saudi tetap bertahan dengan dolar
jika Cina adalah pelanggan mereka yang paling penting? Ini pertanyaan
yang sangat penting.
#8 PBB Mendorong Pembentukan Mata Uang Dunia Baru
PBB mengeluarkan laporan yang secara terbuka menyerukan alternatif terhadap dolar AS sebagai mata uang dunia.
Secara
khusus, satu laporan PBB menyebutkan, "sebuah sistem cadangan global
baru" di mana AS tidak lagi memiliki dominasi. "Sebuah sistem cadangan
global baru dapat dibuat, yang tidak lagi bergantung pada dolar Amerika
Serikat sebagai mata uang cadangan utama tunggal."
#9 IMF Usulkan Bancor sebagai Mata Uang Baru
Dana
Moneter Internasional juga menerbitkan serangkaian laporan yang
menyerukan dolar Amerika diganti sebagai mata uang cadangan dunia.
Satu
dokumen IMF berjudul "Akumulasi Cadangan dan Stabilitas Moneter
Internasional" yang diterbitkan beberapa waktu lalu sebenarnya
mengusulkan mata uang global masa depan yang diberi nama "Bancor".
#10 Kebanyakan Negara Dunia Benci Amerika
Sentimen
global terhadap Amerika Serikat bergeser secara dramatis. Ini tidak
boleh dianggap remeh. Beberapa dekade lalu Amerika adalah salah satu
negara yang paling dicintai di Bumi. Sekarang mereka adalah salah satu
negara yang paling dibenci. »Jika Anda (warga Amerika) masih ragu,” kata
Snyder, »Cobalah pergi ke sejumlah negara.”
Bahkan di
Eropa (di mana seharusnya Amerika memiliki teman), Amerika diperlakukan
seperti kotoran. »Banyak pelancong Amerika terpaksa mengenakan pin
Kanada sehingga mereka tidak akan diperlakukan seperti sampah saat
bepergian di sana,” ujar Snyder.
Menurut Snyder, sepuluh
alasan yang dibicarakan dalam artikel ini tidak akan terjadi dalam
semalam, tapi penting dicatat, perubahan ini akan memanas. Jadi kapan
ini perubahan besar terjadi? Entahlah. Hanya waktu yang menjawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar